Mental Siap Bangkit Dari
Bangkrut
Oleh: Lisya Anggraini
Bangkrut bisa melanda
siapa saja. Bahkan Dahlan Iskan, pengusaha media yang
kini menjabat Mentri
BUMN, menyarankan supaya cepat-cepat bangkrut agar bisa menemukan jalan
mencapai sukses
Ciputra, pengusaha
properti dan penggiat penyebaran mindset entrepreneurship juga menasehati
serupa. Menurut Ci, begitu sapaanya,untuk menjadi seorang entrepreneur, pasti
menuntut resiko. Salah salah satunya resiko keuangan,yakni bangkrut. Resiko
lainnya, bekerja keras dan resiko kehilangan waktu banyak untuk berleha-leha.
Pengalaman dua pebisnis
yang sudah mengenyam berbagai rasa dalam berbisnis di atas, sebenarnya sudah
memberikan kabar kepada kita, bahwa bangkrut adalah bagian yang mesti dialami
dalam proses berbisnis. Meskipun tingkatan bangkrutnya bisa saja berbedabeda.
Dan sebagai cara mendewasakan pengusaha untuk mengenal bisnis sesungguhnya.
Juga untuk mengevaluasi strategi yang dijalankan selama ini dan sikap mental
yang dimiliki.
Hanya saja, sejauh mana
pengalaman ini bisa menjadi cara melecut untuk menuju sukses seperti yang
disampaikan Dahlan Iskan atau pun Ciputra? Juga pengalaman deretan pengusaha
lainnya, yang memiliki brand kuat di kancah bisnis global, seperti Donald Trump
ataupun Steve Jobs!
Kenyataannya, tidak
banyak di antara pengusaha bisa menjadikan pengalaman pahit ini, sebagai sarana
belajar mempersiapkan diri menuju sukses dalam bisnis.Tentu, jika memiliki
mental entrepreneur, upaya akan terus dijalankan. Lalu, akan menemukan hasil,
yakni‘berhasil’ atau bisa saja ‘belum berhasil’. Lainnya halnya jika berhenti,
jawabannya sudah pasti, tidak akan menghasilkan apa-apa, alias gagal. Kemudian
memutuskan berhenti berbisnis dan memilih cara yang lebih pasti menjadi
karyawan dengan gaji yang sudah diperkirakan setiap bulan. Ini lah bukti gagal
menjadi seorang entrepreneur.
Ada pengalaman riil
pengusaha yang bangkit dari kebangkrutan. Terutama jika Anda, pecandu kacang
goreng serta camilan. Terlebih dulu, ada baiknya mengenal produk dari pengusaha
muda bernama Top Iitipat. Laki-laki berusia 26 tahun ini, menjual camilan
rumput laut yang gurih dengan merek Taoi Kae Noi. Dalam usia19 tahun ia
berhasil menembus 3.000 cabang 7 Eleven di Thailand untuk menjualkan produknya.
Dan kini, bisa menembus beberapa Negara ASEAN termasuk Indonesia.
Saran saya, mengenal
produknya perlu dan lebih perlu lagi mengenal tindak tanduknya membesarkan
bisnis. Yang berasal dari kekuatan dirinya, menjadikan kegagalan dan bangkrut menjadi
pintu untuk menemukan jalan sukses. Usia muda berhasil mempekerjakan 2.000
orang karyawan di Thailand.
Top Ittipat, memiliki
keyakinan yang hebat, “Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau
menyerah habislah sudah.
”Itu dibuktikannya dalam
pengalaman bisnisnya. Lalu camilan rumput laut Taoi Kae Noi, menjadi bukti
pencapaian bisnis, setelah melalui masa pencarian bisnis yang tepat disertai
kegagalan demi kegagalan. Tentu juga kebangkrutan. Anak muda ini, sempat
menjajal bisnis DVD Player. Bisnis ini bangkrut karena ia tertipu, DVD Player
yang akan dijualnya, ternyata barang palsu.
Kegagalan ini, bukan yang
pertama. Bisnis sebelumnya yang juga berakhir bangkrut, yakni game online.
Bisnis ini sempat membuatnya merasakan manis berbisnis. Namun Top yang masih
muda, terdorong untuk menikmati hasil upaya kerja kerasnya dengan membeli mobil
mewah. Namun, bisnis ini kemudian bangkrut karena masalah etika bisnis, Top
menjalankan bisnis illegal.
Kegalan dan kegagalan mau
tidak mau membuat Top sempat limbung, karena bank tidak lagi mau meminjamkan
uang untuk melanjutkan bisnis. Juga usia yang masih sangat muda, ketika itu, 19
tahun.
Namun, Top memiliki
kematangan mental untuk pantang menyerah. Ia beralih ke bisnis lain yang lebih
sederhana, menjual camilan kacang bersama pamannya. Inilah langkah bisnis yang
ditekuni dengan cara yang benar baik dalam strategi maupun tahapan prosesnya.
Ia berbisnis sembari belajar strategi berjualan dan mengembangkan bisnis. Juga
keberanian menjalankan cara-cara baru mengemas rasa dari camilan kacang yang
belum pernah dilakukan orang lain.
Namun, ini pun belum
membawa Top mencapai kesuksesan. Ia di depak oleh Mall tempatnya berjualan.
Karena mesin pembuat camilan kacang goring membuat Mall tempatnya berjualan
kotor. Wajar saja Top kembali limbung, justru di Mall itu, bisnisnya dikenal
banyak orang dan ia diharuskan hengkang. Untuk menemukan tempat yang tepat
dalam bisnis bukanlah juga perkara yang mudah. Membutuhkan waktu untuk kembali
mengingatkan orang mengenai lokasi baru.
Kembali Top tidak mau
berhenti menghadapi kegagalan ini. Ia memulai bisnis baru, camilan rumput laut.
Ia pun kembali belajar memahami proses alamiah menumbuhkan dan membesarkan
bisnis barunya. Mulaidari mengenal siapa yang menyukai produk yang akan dibuatnya.
Juga belajar menemukan cara produksi yang tepat untuk menghasilkan camilan
rumput laut yang gurih dan enak serta diterima banyak lidah. Serta berjuang
menemukan cara untuk menjual camilannya agar dikenal dan dibeli oleh konsumen.
Ia berupaya mencari minimarket yang mau menjualkan produknya. Salah satunya
7-Eleven.
Top ditolak, karena tidak
memiliki standarisasi yang ditetapkan 7 eleven. Penolakan ini membuatnya bukan
mundur namun memenuhi standarisasi yang ditetapkan, agar produknya diterima.
Mulai dari kemasan yang layak, serta standarisasi kesehatan. Camilan rumput
laut miliknya pun menjadi deretan camilan di 7-Eleven. Namun,ia pun menghadapi
kendala lain, permintaan pasar tidak terpenuhi oleh operasional produksi. Ia
mesti menyiapkan kapasitas produksi lebih dan membuat pabrik.Tantangan pun
muncul. Keuntungan dari bisnis rumput lautnya, belum mampu untuk menutupi
investasi membuat pabrik.
Ciri seorang entrepreneur
berupa keahlian meyakinkan orang lain dipunyainya. Orangtua berhasil
teryakini,dan berkenan merogoh kantong berinvestasi untuk membuat pabrik
camilan rumput laut, milik Top. Inilah pintu yang mebawa Top berhasil menjadi
anak muda pebisnis hebat sebagai “A young billionaire from Thailand”. Dan mampu
menghidupi 2.000 orang di pabriknya.
Perjalanan bangkrut dan
kegagalan yang dialami Top, adalah proses bisnis yang dilakoninya dengan spirit
entrepreneurship, siap bangkit dari bangkrut. Mental yang kuat adalah
modalutamanya. Selain upaya yang tiada henti dilakukannya berupa:
1. Mengerti penyebab
kebangkrutan dengan cara jujurpada diri sendiri. Jika mampu mengenali
kebangkrutan dengan tidak menyalahkan keadaan di luar diri sendiri, akan
membawa seorang entrepreneur menemukan jalan terang untuk menuju berhasil.
Dengan komitmen tidak akan mengulangi kekeliruan yangmenyebabkan bangkrut. Yang
sering terjadi, kebangkrutan disebabkan oleh orang lain. Semisal ditipu. Tentu
penipuan tidak akan terjadi jika seorang entrepreneur hati-hati dan memiliki
kemampuan seluk beluk bisnis yang akan dijalankan. Top tertipu ketika
menjalankan bisnis menjual DVD lantaran belum mengerti produk DVD palsu dan
asli.
2. Menemukan tempat
berbagi kepahitan dan berupaya menemukan mitra baru yang memiliki pikiran
positif. Akan lebih baik menemukan orang-orang yang pernah memiliki pengalaman
serupa, yakni bangkrut dan berbagi cara untuk bangkit dari bangkrut.
3. Kemampuan meyakinkan
orang lain, bahwa bisnisnya meskipun sedang mengalami ujian, tetap memiliki
masa depan cerah dengan cara meneruskan bisnis dilengkapi upaya kerja keras.
4. Berkenan untuk
menemukan dan mempelajari hal-hal baru untuk meningkatkan kemampuan. Sekalipun
itu tidak mudah dan awalnya pun tidak dipahami.
5. Menjadikan penolakan
dengan piikiran positif, guna menelaah kenapa ditolak dan berupaya memenuhi syarat-syarat
untuk bisa diterima dan terhindar dari penolakan. Mengenai hal ini, tidak
banyak pelakuusaha yang memaknai penolakan dengan emotif dan memilih enggan
meningkatkan kelengkapan produk.
6. Tidak berhenti
melakukan inovasi dalam bisnis, baikdalam proses produksi, cara berjualan,
menemukan sumber-sumber yang dibutuhkan dan menjalin network.
Banyak pengalaman
keberhasilan dari kebangkrutan yang bisa dijadikan lecutan untuk meneruskan
langkah mencapai keberhasilan. Sebenarnyalah upaya itu,benar-benar asalnya
bermula dari kekuatan mental dirikita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar