Sebuah buku hasil tinjauan perjalanan Lisya Anggraini dan A Kohar
Ibrahim (almarhum) 2005 yang lalu ke Pulau Hadiah Perkawinan --Pulau
Penyengat. Letaknya tak jauh dari Tanjungpinang. Terkenal dengan Mesjid
yang dibuat dengan bahan campuran Putih Telur!
Dan keduanya menulis
hasil tinjauan karena terpikat akan keindahan dan sejarah lahirnya
karya-karya "avant grade" Pulau tersebut di zaman Kerajaan Riau Lingga.
Betapa juga peran strategis, pemerintahan, keilmuan, terutama sastera.
Kekayaan yang terpendam di Pulau ini perlu di ungkap--angkat. Tidak
hanya tentang Raja Ali Haji penyusun kaidah tata bahasa melayu yang
menjadi ibu dari Bahasa Indonesia! Tetapi banyak history dan karya besar
lainnya.
Lahirlah buku ini, cetakan pertama pada Juli tahun 2009
dengan Judul Kepri Pulau Cinta Kasih, dan Cetakan kedua pada Juli 2017,
sekalipun saah seorang penulisnya A Kohar Ibrahim sudah
almarhum.Sekaligus bukti, Karya tidak akan pernah mati..buah pikiran A
Kohar Ibrahim masih bisa kita nikmati..semoga bisa menjadi amal
ibadah..Juga buah pikir Lisya Anggraini, yang kini terus akan berupaya
menulis untuk menjalankan fungsi diri sebagai kalifah di muka bumi
Allah.
Trimakasih.. Penerbit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar