Dunia tasawuf seringkali diidentikkan dengan menjauhi dunia, berdiam
diri di gunung atau laut, berpakaian jelek, atau meninggalkan harta
dunia sepenuhnya. Bahkan, ada yang meninggalkan keluarganya begitu saja.
Tentu saja hal ini salah. Tapi mengapa ada pemahaman kehidupan sufi
identik dengan meninggalkan pernak-pernik duniawiah?
Salah satu jawabannya adalah akibat ketidakpahaman akan makna zuhud
yang sesungguhnya. Imam Ghazali menerangkan dalam “Bab Zuhud” di Ihya’ Ulumiddin bahwa
zuhud pada hakikatnya adalah sikap tidak bergantung kepada dunia. Bukan
sikap meninggalkan dunia sepenuhnya. Zuhud adalah mengendalikan dunia
dan tidak dikendalikan oleh dunia.
Dengan pemaham zuhud seperti ini, maka tidak heran jika ada beberapa
sufi yang kaya dan hidup dalam kenyamanan duniawi. Meskipun demikian
mereka tidak pernah lalai akan kewajibannya sebagai manusia yang
diamanati harta: menggunakan secukupnya dan menyedekahkan sisanya.
(Bersambung....)
(Bersambung....)
Sumber https://www.nucare.id/berita/inspirasi/tiga-tokoh-sufi-yang-kaya-raya
#AEC
#AECHOPE
#Al-Ahmadi_Entrepreneurship_Center
Tidak ada komentar:
Posting Komentar